Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN
dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Takut kepada orang mendatangkan jerat,
tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.
Lebih baik sepiring sayur dengan kasih
dari pada lembu tambun dengan kebencian.
Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan,
tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu,
manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya,
tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.